Dosa Muhammad tidak akan diampuni Tuhan, mengapa masih mau mengikuti ajarannya

Dari diskusi pada tulisan berjudul “Tidak ada kepastian Muhammad masuk surga, apalagi pengagumnya” ada pengagum Muhammad yang memberi masukan yang tidak saya pahami sebelumnya dan dari masukan itu kita mendapat kepastian bahwa dosa Muhammad pasti tidak akan diampuni Tuhan.
Masukan itu adalah:
Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Aku datang ke pintu surga pada hari kiamat, lalu aku meminta supaya pintu surga dibuka. Penjaga surga bertanya : “Engkau siapa?” Saya menjawab: “Muhammad!” Lalu dia berkata : “Saya diperintahkan, supaya tidak membukakan pintu surga kepada siapapun sebelum engkau”

Allah menjamin Nabi Muhammad masuk surga
Agar Allah mengampuni dosamu (Muhammad) yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan menunjukimu jalan yang lurus. (Qs 48:2)

Dari Hadis dan Ayat al-Quran itu tampak sekali bahwa Muhammad di ujung hidupnya menyadari bahwa dia sudah melakukan banyak dosa. Tapi lalu apa yang dilakukan Muhammad untuk menghapus dosanya agar dapat masuk surga? Muhammad berharap agar Tuhan mau mengampuni dosa-dosa yang telah diperbuatnya maka dilantunkanlah ayat 48:2 yang isinya sebenarnya harapan Muhamamd agar Tuhan mengampuni dosanya. Waktu ayat itu dilantunkan Muhammad masih hidup dan belum sadar kapan akan mati dan karena Muhammad masih ingin menikmati hidup di dunia dan masih ingin berbuat dosa, Muhammad yang serakah tidak cukup mengharapkan pengampunan dosa yang telah diperbuatnya tetapi juga menodong Tuhan agar juga mau memberikan cek kosong pengampunan dosa yang masih akan diperbuatnya “dosamu (Muhammad) yang telah lalu dan yang akan datang” dan Muhammad memang masih ingin apa yang dinikmatinya walau dalam dosa akan menjadi sempurna.

Tidak cukup dengan melantunkan ayat, Muhammad membuat cerita yang disampaikan kepada sahabat-sahabatnya dan kemudian tertulis di Hadis, untuk mengatakan bahwa dia sudah dikenal oleh penjaga pintu surga, cerita itu ya cerita Muhammad yang memang banyak bikin cerita.

Muhammad menyadari bahwa dirinya berdosa tatapi tidak paham bahwa untuk menghapus dosa, orang harus bertobat dan bukannya bertobat tetapi Muhammad malah minta pengampunan atas dosa yang masih akan diperbuatnya. Perhatikan ajaran Hindu, Budda, dan Yesus tentang bagaimana orang harus bertobat agar mendapat pengampunan dari dosa yang pernah dilakukan.

Kita ambil cerita Mahabharata dari ajaran Hindu. Pandawa Lima dikisahkan sebagai orang baik tetapi ajaran Hindu mengatakan siapa saja yang terlibat dalam urusan dunia tidak bisa lepas dari dosa karena terikat pada nafsu. Contoh yang baik adalah dialog antara Arjuna dan Kreshna, Arjuna paham bahwa membunuh adalah dosa apalagi membunuh guru dan saudaranya sendiri. Tetapi Arjuna harus melakukan perang yang pasti akan ada yang terbunuh dan perang itu harus dilakukan dalam rangka menjalankan tugas negara. Pandawa memenangkan pertempuran dan setelah negara menjadi aman, Pandawa perlu membersihkan diri dari dosa yang pernah mereka lakukan agar dapat masuk ke Sorgaloka. Pandawa melepaskan semua kekuasan duniawi kemudian pergi bertapa lalu mendaki Gunung Himalaya. Dalam ajaran Hindu, raja yang merasa sudah selesai melakukan tugasnya di dunia akan pergi ke hutan untuk bertapa, meminta pengampunan atas semua dosa yang pernah dilakukan dan dengan melepaskan jabatan duniawi sang raja sudah bersumpah tidak akan melakukan dosa lagi.

Setelah menjadi Buddha, Sidharta berpendapat bahwa penerangan sempurna hanya dapat diraih oleh mereka yang hidup dalam Sangha artinya orang harus menjadi Biksu untuk menyempurnakan hidupnya, orang harus meninggalkan kenikmatan duniawi. Tapi kemudian Buddha menemukan bahwa orang yang masih harus hidup mengurus masalah dunia juga bisa mendapatkan penerangan sempurna melalui perjuangan batin melakukan semadi, artinya walau hidup dalam kenikmatan dunia, orang dapat mengelolanya sehingga kenikmatan itu tidak membuat dosa. Tetapi Buddha mengatakan pada saat seorang awam yang hidup mengurus dunia mendapatkan penerangan sempurna, dia harus meninggalkan urusan dunia dan masuk ke Sangha menjadi biksu. Ajran Buddha jelas menghapus dosa harus diperjuangkan oleh orang yang bersangkutan semasa hidupnya dan begitu terbebas dari dosa, orang itu harus menjalani hidup suci agar tidak berbuat dosa lagi.

Bagaiman dosa manusia diampuni, jawab Yesus sangat sederhana, agar kamu mau mengampuni orang yang bersalah kepada kamu. Ajaran itu menjadi bagian dari doa yang diajarkan Yesus, yaitu Doa Bapa Kami, “Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami” Dosa seseorang akan diampuni dengan syarat orang itu bisa mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Sangat sederhana tetapi logika di balik kesedehanaan itu juga harus dipenuhi, orang yang berani mengampuni kesalahan orang lain tentu tidak akan menyakitu orang lain dan jika orang mau mengampuni kesalahan orang lain dan tidak mau menyakiti orang lain maka ajaran Kasihi sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri akan terpenuhi. Cara menghapus dosa yang diajarkan Yesus harus dilakukan oleh orang itu sendiri semasa hidupnya, karena Yesus mengatakan apa yang terikat di dunia akan terikat selamanya.

Dari ajaran ketiga Guru Agung Spiritual yang pernah hidup di dunia ini, kita bisa melihat apakah dosa Muhammad akan diampuni. Menurut ajaran Hindu dan Buddha pasti tidak karena Muhammad walau sudah menyadari banyak melakukan dosa tetapi tidak mau meninggalkan kehidupan duniawi yang penuh dosa dan malah bertekad akan hidup terusa dalam dosa. Menurut ajaran Yesus, Muhammad juga tidak akan diampuni dosanya karena sampai ahir haaytnya tidak mau mengampuni orang yang ditudunya menyakiti hatinya, Muhammad mengobar kebencian kepada kafir dalam banyak ayat di dalam al-Quran, Muhamamd tidak pernah memafkan kafir. Terahap sesama Mukmin pun Muhammad tidak pernah mau mengapuni orang yang dianggapnya besalah dan sumpah serapah Muhammad terhadap Mukmi yang tidak mau ikut berperang diabadikan dai dalam ayat di dalam al-Quran.

9:84. Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.

Menjadi jelas menurut ajaran Hindu, Buddha dan Yesus, dosa Muhammad tidak akan diampuni dan kesempatan Muhammad untuk membersihkan dosa yang pernah dibuatnya sudah tidak ada lagi. Masihkan anda berharap masuk surga dengan mengiktui ajaran Muhamamd? Jawaban berpulang kepada Anda yang ingin meningalkan dunia ini tanpa dosa.

Tidak ada komentar: